hello agan-agan mungkin yang ingin membaca atau mengcopy bacaan dibawah ini soal manajemen sumber daya manusia, gue kutip dari buku manajemen sumber manusia yang gue baca agan-agan. langsung aja baca dibawah ini gan !!!!!!!!!!
Tujuan
Pembelajaran
·
Mengetahui definisi
MSDM
·
Mengetahui dan mampu
menjelaskan perbedaan manajemen personalia dan MSDM
·
Mengetahui dan mampu
menjelaskan aktivitas-aktivitas MSDM
·
Mengetahui dan mampu
menjelaskan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh MSDM
Manusia
merupakan bagian vital
bagi kelangsungan dan keberhasilan sebuah organisasi. Manusia layaknya bahan
bakar menjadi sumber energi bagi berjalannya suatu organisasi guna mencapai
tujuan organisasi. Seperti pepatah : dibalik setiap mahakarya yang indah pasti
terdapat seniman hebat.
Meskipun
dunia kerja saat ini sudah mulai diotomatisasi, dulunya pekerjaan dikerjakan
oleh manusia sekarang mulai digantikan oleh mesin, namun peran manusia
diorganisasi tidak bisa disingkirkan. Sehebat mesin tetap manusia lebih unggul,
karena manusia tidak hanya memiliki kemampuan intelektual tetapi juga kemampuan
emosional.
Lalu
apa MSDM itu ? menurut Werther dan Davis (1996) medefinisikan MSDM sebagai aktivitas-aktivitas
yang mencoba memfasilitasi orang-orangdi dalam organisasi untuk berkontribusi
dalam pencapaian rencana strategis organisasi.
Aktivitas
MSDM merentang mulai dari proses memperoleh, melatih, mengembangkan, menilai,
mengkompensasi, dan merencanakan karier pekerja sembari memperhatikan hubungan
ketenagakerjaan, kesehatan, keselamatan, keamanan, dan keadilan pekerja.
Manajemen
Personalia dan Manajemen Sumber Daya Manusia
Istilah
manajemen personalia sering disebut sebagai sinonim untuk MSDM. Padahal keduanya
memiliki lingkup cakupan yang berbeda. Manajemen personalia hanya sebagian
kecil dari proses MSDM.
MSDM
sudah mencakup manajemen personalia, tetapi manajemen personalia belum mencakup
MSDM.
Manajemen
personalia tidak mengikutsertakan proses perencanaan strategis tenaga kerja dan
lebih berkutat pada proses teknis pengelolaan tenaga kerja, sementara MSDM
meliputi kegiatan perencanaan (HR planning), proses perencanaan
strategis tenaga kerja (HR budgeting),
proses penilaian (HR assessment),
rekrutmen dan seleksi (recruitment and
selection), penerimaan dan pemberhentian (hiring and termination), pelatihan dan pengembangan (training and development), pengembangan
karier (career development),
pengembangan organisasi (organization
development), menejemen kinerja (performance
management), kompensasi (compensation),
hubungan industrial (industrial relation),
serta menyertakan fungsi general affair
didalamnya.
Aktivitas
Manajemen Sumber Daya Manusia (HRM Aktivities)
Secara garis besar, aktivitas MSDM
terbagi menjadi empat yaitu :
1. Preparetion and
Selection, terdiri dari :
a.
Job
Analysis and design
Adalah
sebuah proses mempelajari pola-pola aktivitas untuk menentukan tugas, kewajiban
dan tanggung jawab diperlukan oleh masing-masing jabatan. Proses ini informasi
detail mengenai setiap pekerjaan dikumpulkan secara sistematis,
dievaluasi, dan diorganisasikan.
Proses
ini akan megahasilkan output berupa deskripsi pekerjaan (job description) yaitu suatu jabatan tertulis yang menjelaskan
tugas-tugas, kondisi kerja, dan aspek-aspek lain terkait dengan suatu jabatan
tertentu didalam organisasi.
Output
lain berupa spesifikasi pekerjaan (job
specification) yaitu uraian mengenai spesifikasi yang diperlukan oleh
seorang pekerja untuk berhasil melaksanakan tugas dalam suatu jabatan
tertentu. job specification menjelaskan keahlian, kecakapan, dan kompetensi
untuk menduduki jabatan tertentu. job
description menjelaskan , apa pekerjaan itu (what a job is) sedangkan job specification menjelaskan profil
pekerjaan tersebut.
Output terakhir dari proses Job Analysis and design adalah job performance standar atau standar
kinerja. job performance standard
digunakan untuk mengukur apakah suatu pekerjaan berhasil dilakukan dengan cara
membandingkan hasil aktual dengan standar-standar atau target-target yang telah
ditetapkan sebelumnya.
b.
Human
Resource Planning
Perencanaan
SDM merupakan suatu proses peramalan akan kebutuhan SDM organisasi dimasa
depan. Tujuan perencanaan SDM adalah supaya organisasi bisa mempersiapkan
rencana staf (staffing plans)
sehingga organisasi bisa memnuhi kebutuhan tenaga kerjanya guna mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Kenapa Perencanaan SDM sangat penting? Supaya
organisasi bisa dengan tepat memenuhi kebutuhan SDM, tidak kekurangan juga
tidak kelebihan. Sedangkan tujuannya
untuk mengetahui jenis orang seperti apakah yang dibutuhkan organisasi,
sehingga bukan hanya proses perencanaan kuantitatif berkaitan dengan jumlah pekerja, tetapi juga
proses perencanaan kualitatif yang berhubungan dengan jenis talent yang
dibutuhkan organisasi.
c.
Recruitment
Adalah
sebuah proses menarik, mengundang, dan menentukan orang-orang yang dianggap
memenuhi kualifikasi untuk menduduki jabatan tertentu dalam organisasi. Proses
ini sering disebut sebagai proses Pool Of Talent, yaitu proses ketika
organisasi mengumpulkan kandidat-kandidat terbaik kemudian akan dipilih yang
paling baik untuk menduduki jabatan/posisi tertentu.
d.
Selection
Adalah
proses pemilihan kandidat terbaik yang telah dikumpulkan dalam rekrutmen.
Proses ini melibatkan beberapa aktivitas yang bertujuan menyaring dan
menentukan kandidat manakah yang akan dipekerjakan. Beberapa aktivitas umumnya
digunakan untuk nyaring dna memilih kandidat adalah tes dan wawancara.
2. Development and
Evaluation, terdiri dari :
a.
Orientation,Placement,
and Separation
Setelah
seorang kandidat dipekerjakan melalui proses seleksi, maka ia secara resmi
telah bergabung dalam organisasi. Akan tetapi, ia tidak serta merta bisa
langsung bekerja. Karena dibutuhkan sebuah adaptasi atau proses penyesuaian
yang disebut dengan orientasi. Tujuan orientasi memperkenalkan nilai-nilai,
norma-norma, dan kebiasaan-kebiasaan organisasi sehingga bisa beradaptasi dan berkinerja
dengan baik. Proses pengenalan ini dilakukan melalui sosialisasi.
Placement
atau penempatan adalah proses penentuan posisi seseorang dalam organisasi.
Jabatan apa yang dipegangnya, tanggung jawab apa yang diembannya, dan
tugas-tugas apa yang harus dilakukannya.
Separation
adalah suatu kondisi ketika pekerja maninggalkan organisasi, bisa disebabkan karena
pensiun, pemutusan hubungan kerja, atau pindah kerja.
b.
Training
and Development
Training
adalah proses melatih pekerja menjadi ahli untuk membantunya mengerjakan
pekerjaannya yang sekarang agar ia bisa berkinerja dengan optimal.
Development
atau pengembangan adalah proses melatih
pekerja sehingga ia mampu mengerjakan tugas-tugas yang mungkin akan
diembannya kelak.
Jadi
pelatihan dan pengembangan dibedakan dalam horison waktunya. Pelatihan
bertujuan membantu pekerja melaksanakan tugasnya sekarang atau saat ini (now),
sedangkan pengembangan membantu pekerja agar mampu melaksanakan tugas yang mungkin
akan diembannya (future).
c.
Career
Planning
Perencanaan
karier adalah proses ketika seseorang memilih goal kariernya dan strategi yang
akan ditempuhnya agar mencapai goalnya tersebut. Tujuannya perencanaan karier
untuk menentukan arah karier seseorang dalam hidupnya dan cara atau strategi
apakah yang harus digunakan untuk mencapainya.
d.
Performance
Appraisal
Penilaian
kinerja adalah sebuah proses ketika organisasi mengevaluasi kinerja seorang
individu dalam organisasi. Dilakukan dengan cara membandingkan hasil aktual
kinerja individu dengan job performance
standard.
Proses
ini bertujuan mengevaluasi apakah proses rekrutment, seleksi, orientasi,
pelatihan, pengembangan, dan proses lainnya sudah tepat sasaran ataukah belum.
Penilaian kinerja Selain itu juga berguna sebagai dasar penentuan kompensasi,
promosi, atau demosi, koreksi serta umpan balik, sehingga organisasi tidak
melenceng dari rencana strategi yang telah ditetapkan karena adanya mekanisme
kontrol.
3. Compesation and
Protection, terdiri dari :
a.
Wages
and Salaries
Upah
atau Gaji merupakan imbal balik yang diterima oleh individu sebagai balas jasa
atas kontribusinya terhadap organisasi. Dalam penentuan upah atau gaji ini
harus memenuhi dua syarat yaitu internal
equity dan external equity.
internal equity bertujuan
pekerja memiliki beban kerja yang lebih berat dan kualifikasi pekerja yang
lebih tinggi dibayar lebih tinggi dibandingkan dengan pekerjaan yang beban
kerjanya lebih ringan dan kualifikasinya lebih rendah.
external equity berhubungan
pekerjaan tertentu dibayar dengan fair dan kompetitif dibandingkan dengan
pekerjaan serupa dipasr kerja. Tujuanya agar organisasi bisa mempertahankan
pekerja dan tidak lari kepada organisasi lain disebabkan oleh pembeyaran
kompensasi yang terlalu rendah.
b.
Incentives
and Gainsharing
Insentif
adalah bentuk reward yang diberikan oleh organisasi kepada pekerja yang
berkinerja dengan baik dan optimal.
Gainsharing
berhubungan peningkatan kinerja organisasi (gain) yang dibarengi dengan
pendistribusian (sharing) benefit bagi para karyawan.
Baik insentif
maupun gainsharing bertujuan agar pekerja termotivasi meningkatkan kinerjanya,
produktivitas, dan kualitas kerjanya.
c.
Benefits
and Services
Jika
upah, gaji, insentif, dan gainsharing kompensasi berupa kas (cash), maka benefit dan services adalah kompensasi
yang tidak berbentuk kas sehingga disebut sebagai indirect compensation. Salah satu contoh Benefits and Services
Adalah asuransi.
d.
Security,
Safety, and Health
Ketika
bekerja, pekerja harus dilindungi jiwa dan raganya. Kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) serta keamanan pekerja adalah adalah hal yang paling penting untuk
diperhatikan.
Apabila
pekerja merasa terlindungi tentu ia akan berkinerja dengan baik. Juga
mengurangi risiko organisasi untuk mengeluarkan biaya yang banyak untuk
menanggung biaya kecelakaan kerja serta
terhindar dari risiko hukum karena penuntutan dan ketidak patuhan terhadap
standar keamanan kerja.
4. Employee Relation
Hubungan ketenaga kerjaan atau lebih
dikenal dengan hubungan industrial adalah hubungan yang melibatkan tiga pihak
yang berkepentingan dalam proses kerja yaitu pekerja itu sendiri,
organisasi/perusahaan, dan pemerintah.
Tujuan hubungan industrial adalah menciptakan
kemitraan yang sejajar antara pekerja dan pengusaha yang difasilitasi oleh
pemerintah sebagai regulator. Hubungan industrial berusaha mewujudkan kondisi
kesejahteraan semua pihak (industrial
peace) suatu kondisi ketika pekerja
melaksanakan kewajiban kepada perusahaan dengan bekerja dan perusahaan
melaksanakan kewajibannya dengan memberikan balas jasa yang setipal serta
perlindungan terhadap pekerja sebagai wujud penentuan hak-hak pekerja yang
sesuai dengan martabat kemanusiaan.
Hubungan industrial diindonesia
secara rinci diatur oleh pemerintah didalam undang-undang nomer 13 tahun 2003
tentang ketenagakerjaan.
Pentingnya Manajemen
Sumber Daya Manusia
Pentingnya
bagi semua manajer di semua bagian mampu menerapkan pengelolaan MSDM baik dan
benar.
MSDM
berguna agar para manajer tidak melakukan kesalahan-kesalahan dalam pengelolaan
manusia seperti:
1. Mempekerjakan
orang yang salah
2. Mengalami
tingkat turnover yang tinggi akibat
pengelolaan SDM yang buruk
3. Pekerja
bekerja tidak optimal
4. Melakukan
proses wawancara yang bertele-tele
5. Organisasi
menghadapi tuntutan dari pengadilan akibat praktik pengelolaan SDM yang tidak
memenuhi aturan hukum dan perundang-undangan
Tantangan Manajemen
Sumber Daya Manusia
MSDM
menjadi penting dan strategis. Tantangan semakin beragam, tidak datang dari
manusia saja tetapi juga dari sisi lain seperti sisi bisnis dan lingkungan.
Menurut
Dessler (2005), saat ini MSDM mempunyai tantangan yaitu:
1.
Globalisasi
Saat
ini dunia sudah menjadi satu kesatuan, segala kejadian berlangsung secara
cepat. Begitu pula dalam hal bisnis, saat ini bisnis pun menjadi global.
Perusahaan telah melebarkan sales, manufaktur, dan bahkan lingkup operasinya
keseluruh dunia. Perusahaan seperti Microsoft dan Honda bisa ditemui bukan
hanya dinegara asalnya tapi diseluruh dunia.
2.
Perkembangan Teknologi
Teknologi
yang berkembang secara cepat membuat organisasi harus cepat menyesuaikan diri
agar tidak kehilangan keunggulan kompetitifnya. MSDM harus diwajibkan mengikuti
perkembangan teknologi dalam prosesnya, pengelolaan SDM menjadi efektif dan
efisien. Misalnya penerapan absensi elektronik dan penggajian lewat e-bangking.
3.
Relokasi Industri
Negara-negara
maju mulai merelokasi industrinya keluar negaranya dan mengalihkan lokasi
industrina ke negara-negara berkembang. Hal ini dikarenakan upah tenaga kerja dinegara
maju jauh lebih mahal dibandingkan dengan upah tenaga kerja dinegara-negara
berkembang. Ini menjadi tantangan bagi organisasi dinegara maju karena akan
terjadi kelebihan penawaran tenaga kerja, sedangkan dinegara berkembang akan
terjadi kelebihan permintaan tenaga kerja.
Akan
tetapi, pada umumnya kualitas tenaga kerja dinegara berkembang tidak sebaik
dinegara maju sehingga kelebihan permintaan tenaga kerja tidak bisa dipenuhi
oleh negara berkembang. Akibatnya terjadi arus migrasi pekerja ahli dari negara-negara
asing.
Hal
ini mengharuskan MSDM suatu organisasi harus mampu mengembangkan pekerjaannya
agar siap menghadapi tantangan ini dan bersaing dengan tenaga-tenaga kerja
asing.
4.
Sifat Pekerjaan
Perkembangan
teknologi menyebabkan sifat dari beberapa pekerjaan berubah drastis. Saat ini
banyak perusahaan yang diotomisasi dan membutuhkan pekerja yang memiliki skill
dan knowledge yang tinggi.
Saat
ini organisasi harus berinvestasi pada human capital yaitu suatu kondisi
pekerja memiliki pengetahuan, pendidikan, keahlian, dan kecakapan yang tinggi.
Sehingga tercipta knowledge workers yang mampu menjawab tantangan perkembangan
teknologi yang cepat dan bukan pekerja yang menunggu perintah atau arahan dari
supervisor-nya.
5.
Demografi Tenaga Kerja
Perubahan
yang terjadi pada demografi saat ini perempuan sudah banyak yang terjun didunia
kerja sehingga pekerjaan tidak dimmonopoli oleh laki-laki. Organisasi harus
bisa menghadapi tantangan karena wanita memiliki peran ganda sebagai wanita karier dan sebagai ibu rumah tangga.
Organisasi harus bisa membuat kebijakan-kebijakan yang mampu menyeimbangkan
pekerjaan denan kehidupan pribadi (worklife balance) agar para pekerja wanita
bisa membagi waktunnya dengan baik dari dua peran tersebut.
Tantangan
lain yang terjadi akibat demografi ini adalah semakin heterogennya dunia kerja.
Pekerja yang datang dari berbagai latar belakang yang berbeda, seperti suku
berbeda, agama yang berbeda, dan ras yang berbeda. Organisasi tidak lagi
homogen tapi semakin beragam, sehingga
MSDM mampu menjamin persamaan dan fairness serta mampu mengakomidasi kebutuhan
setiap pekerja yang beragam tersebut.
Suplemen: Tantangan Manajemen
Sumber Daya Manusia di Indonesia
Fenomena Brain Drain di Indonesia :
Realitas, Implikasi, Motif serta Solusi
a.
Kondisi
Brain Drain yang Terjadi di Indonesia
Human capital flight atau brain
drain. Adalah emigrasi individual yang terlatih dan miliki talenta dalam skala
yang besar kenegara lain. Walaupun terminologi tersebut awalnya hanya ditujukan
pada perpindahan pekerja dengan kemampuan teknologi meninggalkan suatu negara
atau kepergian tenaga kerja terdidik atau profesional dari suatu negara, sektor
ekonomi, atau dari sektor ke sektor lainnya, untuk mendapatkan bayaran atau
kondisi hidup yang lebih baik.
Semenjak akhir perang dunia kedua,
para tenaga ahli terdidik dari negara berkembang bermigrasi kenegara maju
karena adanya kesempatan yang lebih baik yang ditawarkan negara maju. Ini
masalah negara berkembang dalam melakukan pembangunan yang kesinambungan dikarenakan
oleh terbatasnya tenaga kerja handal yang mereka miliki.
Indonesia juga menghadapi masalah
seperti itu. Menurut penelitian yang dilakukan Organization for Economic
Cooperation and Development (OECD), sebanyak 289.197 warga negara indonesia, 34%
diantaranya memiliki keterampilan tinggi (highly skilled), bekerja
dinegara-negara OECD.
Pada tahun 2009, angkatan kerja
diindonesia berjumlah sekitar 105 juta, dimana hanya 4,04% dari jumlah tersebut
merupakan lulusan S1 atau sederajat.
b.
Dampak
Negatif Fenomena Brain Drain di Indonesia
Fenomena brain drain memiliki
implikasi negatif terhadap negara yang ditinggalkan, seperti indonesia. Indonesia
hanya memiliki 4,7 peneliti per 10.000 penduduk, padahal indonesia adalah
negara besar. Jika dibandingkan dengan negara jepang, negara yang luasnya
kurang lebih hanya seperenam luas indonesia, memiliki peneliti 70,7 per 10.000
penduduk. Sepuluh lebih sedikit dari jepang. Menyebabkan lambatnya perkembangan
ilmu pengetahuan di indonesia, menyebabkan lambatnya pertumbuhan ekonomi di
indonesia.
Salah satu faktor yang signifikan
juga mempengaruhi dalam pertumbuhan ekonomi adalah ketersediaan tenaga kerja
ahli (human capital). Fenomena brain
drain menghambat perekonomian suatu negara. Contohnya adalah disektor perminyakan
dan pertambangan , kurangnya tenaga kerja ahli untuk melakukan pengeboran
minyak dan barang-barang tambang, menyebabkan kita tidak dapat melakukan
pengelolaan sektor-sektor vital tersebut. Sehingga sektor perminyakan dan
pertambangan di indonesia dikuasai oleh pihak asing.
c.
Faktor-faktor
Penyebab Terjadinya Brain Drain di Indonesia
Fenomena brain drain tidak terjadi
begitu saja, pasti ada faktor-faktor penyebab fenomena tersebut. Ada dua faktor
penyebab terjadinya brain drain yaitu faktor pendorong dan faktor penarik.
Faktor pendorong adalah faktor yang
berasal dari negara asal tenaga kerja,
empat faktor pendorong yang signifikan penyebab brain drain antara lain
faktor kestabilan politik, lingkungan kerja dan promosi karier, sistem
pendidikan tinggi, kebijakan teknologi terkait dengan pengembangan ekonomi.
Faktor penarik adalah faktor yang
berasal dari negara yang dituju tenaga kerja, antara lain seperti prospek
ekonomi yang lebih baik, fasilitas lingkungan kerja serta penelitian lebih baik,
kondisi politik yang relatif stabil, dan kesempatan pengembangan karier yang
lebih menjanjikan.
d. Solusi Fenomena Brain
Drain di Indonesia
Pertama, restrukturisasi dan
pengembangan sistem edukasi terutama diperguruan tinggi sehingga mahasiswa
indonesia tidak perlu melanjutkan studinya luar negeri.
Kedua, menerapkan sistem
kepemimpinan nasional yang memberikan perhatian khusus kepada pengembangan
dalam sektor penelitian dan teknologi.
Ketiga, dalam jangka pendek
pemerintah hendaknya memfasilitasi para ilmuan atau tenaga kerja ahli di
indonesia, melakukan stransfer ilmu.
Comments
Post a Comment