Skip to main content

BAB 13 KEAMANAN, KESELAMATAN, DAN KESEHATAN KERJA

Selamat malam agan-agan semuanya saya akan melanjutkan tentang fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia, langsung saja baca dibawah ini.



BAB 13

KEAMANAN, KESELAMATAN, DAN KESEHATAN KERJA

Hasil gambar untuk KEAMANAN, KESELAMATAN, DAN KESEHATAN KERJA



Tujuan Pembelajaran:
      ·         Mengetahui definisi dan manfaat manajemen keamanan, keselamatan, dan kesehatan kerja.
      ·         Mengetahui penyebab-penyebab kecelakaan kerja.
      ·         Mengetahui cara pencegahan kecelakaan kerja.



Definisi dan manfaat manajemen keamanan, keselamatan, dan kesehatan kerja

Manajemen keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja sering disebut dengan istilah K3. K3 menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Manajemen K3 merupakan suatu sistem yang bertujuan melakukan pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya kecelakaan yang diakibatkan oleh aktivitas kerja dan juga pencegahan akan timbulnya penyakit yang diakibatkan oleh hubungan kerja di dalam lingkungan kerja para karyawan. K3 harus dikelola dengan baik dan benar untuk mencegah timbulnya masalah dikemudian hari.

Manajemen K3 merupakan sebuah proses yang dilaksanakan secara terus-menerus selama aktivitas kerja dan aktivitas perusahaan berlangsung.

Bahkan menurut penelitian International Labor Organization (ILO), Indonesia menempati urutan ke 52 dari 53 negara dengan manajemen K3 yang buruk

Apabila perusahaan menerapkan manajemen K3 yang baik, maka ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan oleh perusahaan diantaranya:

      ·         Manurunkan tingkat turnover pekerja

      ·         Menciptakan kondisi kerja yang baik

      ·         Mengurangi tingkat absensi

      ·         Maningkatkan produktivitas

Apabila perusahaan mengabaikan manajemen K3 maka beberapa dampak buruk yang akan ditimbulkan diantaranya:

     ·         Meningkatkan angka kecelakaan dan kematian pekerja

     ·         Tergantungnya proses operasional perusahaan

     ·         Mengurangi output produksi

     ·         Terciptanya hubungan industrial yang buruk



Penyebab Kecelakaan Kerja

Menurut Desseler, secara umum ada dua penyebab atau sumber terjadi kecelakaan kerja yaitu:

     ·         Faktor kondisi kerja yang tidak aman. Kondisi yang tidak aman dianggap sebagai salah satu sumber terjadinya kecelakaan kerja. Bisa saja berasal dari peralatan yang tidak memenuhi standar, kerusakan mesin, tidak adanya prosedur operasional yang jelas, proses penyimpan (storage) yang tidak aman seperti kelebihan muatan dll.

      ·         Faktor perilaku kerja yang tidak aman. Faktor ini berasal dari sisi pekerja. Hal ini kemungkinan besar disebabkan dari perilaku kerja para pekerja yang tidak mengikuti kaidah dan standar K3. Misalkan, standar operasional yang telah dibuat dengan jelas dan rinci, tetapi kemudian pekerja tidak mematuhinya sehingga terjadilah kecelakaan. Bisa jadi pekerja tidak menyedari pentingnya mematuhi standar-standar keselamatan yang telah diterapkan sehingga kemudian pekerja menjadi lalai dalam mematuhi standar-standar tersebut selama bekerja.

     ·         Bahan-bahan kimia berbahaya.
     ·         Kebisingan dan getaran yang berlebihan.
     ·         Suhu udara ekstrim.
     ·         Ergonomis.



Cara Pencegahan Kecelakaan Kerja
Cara pencegahan kecelakaan kerja diantaranya:

     ·        Mengurangi kondisi yang tidak aman. Hal ini dilakukan dengan cara memastikan bahwa kondisi dan lingkungan kerja telah memenuhi standar-standar keamanan.

     ·                    Mengurangi perilaku kerja yang tidak aman. Dilakukan dengan cara memberikan kesadaran bagi para pekerja bahwa mematuhi standar-standar keamanan kerja adalah hal yang sangat penting.

    ·       Memilih pekerja yang memiliki sikap yang baik. Proses seleksi juga berperan dalam hal menejemen. Perusahaan harus memastikan bahwa pekerja yang dipilih memiliki sikap kerja yang baik. Artinya, pekerja tidak ceroboh, tidak lalai, bertanggung jawab, dan tidak memiliki intensi untuk tidak mematuhi peraturan.

     ·         Melakukan pelatihan K3. Untuk diadakan guna meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan pekerja akan sumber-sumber bahaya dan cara penanganannya sehingga bisa meminimalkan potensi terjadinya kecelakaan kerja.

    ·         Melakukan inspeksi dan motivasi secara terus-menerus. Untuk memastikan bahwa pekerja mematuhi dan melaksanakan standar keamanan yang ada.


  •     Memotivasi untuk terus patuh terhadap standar keamanan juga harus selalu dilakukan, secanya bisa dengan menempelkan spanduk, poster, atau ajakan untuk selalu berperilaku kerja yang mengikuti standar keamanan.
  • · Malakukan audit K3. Audit dilakukan untuk memastikan bahwa sistem dan manajemen K3 sudah direncanakan dan di implementasikan dengan benar. Berguna untuk menemukan apakah ada ketidaksesuaian antara standar yang telah ditetapkan dengan implementasi nyata dilapangan.

Suplemen: Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 dan Permasalahannya di Indonesia
a.       Definisi K3
Keselamatan dan kesehatan kerja atau biasa disingkat K3 jika diartikan secara filosofi adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjadi keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil kerja dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur. Sedangkan secara keilmuan, K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Keselamatan dan kesehatan merupakan ilmu seni dalam pengelolaan Hazard (bahaya) dan risiko.


b.      Situasi Penerapan K3 di Indonesia
Setiap tahun lebih dari dua juta orang diseluruh dunia meninggal karena kecelakaan di tempat kerja maupun akibat penyakit yang diderita terkait dengan pekerjaan yang dilakukannya. Dengan jumlah kasus sebanyak 270 juta kecelakaan kerja dan 160 juta kasus penyakit yang timbul akibat kerja. Sedangkan di Indonesia sendiri pada tahun 2008, menurut data yang disediakan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi tepatnya dari Ditjen PPK yang diolah Pusdatinaker,  terdapat 11.277 kasus kecelakaan kerja dengan jumlah korban sebanyak 10.965 orang dan sebesar 180 kasus merupakan kasus keracunan ditempat kerja.
Ada beberapa tipe kecelakaan yang terjadi dilapangan kerja seperti terbentur dengan benda tajam atau benda keras, terjatuh dari ketinggian, serta masuknya bahan atau zat berbahaya kedalam tubuh.

c.       Risiko Perusahaan atas Masalah K3
Sistem manajemen K3 yang terintegrasi dengan baik dan meningkatkan moral pekerja dan menekan angka turnover karyawan. Perusahaan dapat memiliki lingkungan kerja yang lebih baik, memperkuat citra dan keberadaan perusahaan di komunitas lokal, serta meningkatkan produktivitas perusahaan karena adanya kondisi kerja yang baik bagi para pekerjanya.

d.      Solusi atas Risiko-Risiko yang Dapat Timbul
Suatu pencegahan harus dimulai dari mengidentifikasi bahaya atau resiko yang dapat muncul dalam lingkungan kerja, baru kemudian melakukan penilaian terhadap bahaya tersebut. Ada beberapa strategi utama untuk meminimalkan terjadinya risiko keselamatan dan kesehatan dilingkungan kerja:
·         Mengontrol staf dan besaran risiko melalui pelatihan keryawan serta isolasi peralatan atau area kerja tertentu.

·         Mengontrol bahaya melalui pemeriksaan berjangka dan modefikasi proses produksi.
·         Menghilangkan bahaya merupakan yang paling efesien dengan mengganti proses produksi yang lebih aman dan maninggalkan penggunaan proses produksi yang berbahaya.

Comments

Popular posts from this blog

BAB 6 ORIENTASI, PENEMPATAN, DAN PEMISAHAN

Selamat malam agan-agan yang yang sudah melihat blog saya, dalam Bab 6 saya share tentang Definisi dan Jenis-jenis Orientasi, Penempatan, dan Pemisahan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia. BAB 6 ORIENTASI, PENEMPATAN, DAN PEMISAHAN Tujuan Pembelajaran ·          Mengetahui proses orientasi dan hal-hal yang diperkenalkan selama proses ini. ·          Mengetahui definisi dan jenis-jenis penempatan ( placement ). ·          Mengetahui definisi dan jenis-jenis pemisahan ( separation ) Orientasi Kita akan mempelajari orientasi (orientation), penempatan ( placement ), dan pemisahan ( separation ). Proses orientasi berkaitan dengan sosialisasi yaitu proses yang memperkenalkan pekerja baru terhadap nilai-nilai, norma, dan belief yang ada dan dianut oleh organisasi sehingga ia menjadi mengerti, menerima, dan menjalankannya. Orientasi sangat penting karena bagi karyawan saatnya mengenal lingkungan organisasi dan menyesuaikan diri dengan karyawan lain

BAB 5 SELEKSI SUMBER DAYA MANUSIA

Selamat pagi agan-agan semua yang pengen tau tentang fungsi-fungsi manajemen yang selanjutnya tentang Seleksi Sumber Daya Manusia !!!!!!! BAB 5 SELEKSI SUMBER DAYA MANUSIA Tujuan Pembelajaran ·          Mengetahui definisi dan proses seleksi ·          Mengetahui jenis-jenis dan kegunaan employment test ·          Mengetahui jenis-jenis dan kegunaan wawancara ·          Mengetahui kesalahan-kesalahan dalam proses wawancara Proses seleksi dilakukan ketika kandidat-kandidat terbaik telah dikumpulkan ( pool of talent ) dan kemudian dipilih diantara yang terbaik. Keputusan memilih berdasarkan kriteria yang ditetapkan. Sebelum melakukan diputuskan memilih tenaga kerja, hal yang dilakukan adalah melaksanakan beberapa tes atau disebut employment test. Tes Kerja ( employment test) Adalah sebuah cara bagi perusahaan untuk menilai sejauh mana kecocokan antara kandidat dengan kriteria untuk mengisi jabatan tertentu. Diantaranya tes kertas atau lainnya bi

BAB 1 KERANGKA MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

hello agan-agan mungkin yang ingin membaca atau mengcopy bacaan dibawah ini soal manajemen sumber daya manusia, gue kutip dari buku manajemen sumber manusia yang gue baca agan-agan. langsung aja baca dibawah ini gan !!!!!!!!!! KERANGKA  MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Tujuan Pembelajaran ·          Mengetahui definisi MSDM ·          Mengetahui dan mampu menjelaskan perbedaan manajemen personalia dan MSDM ·          Mengetahui dan mampu menjelaskan aktivitas-aktivitas MSDM ·          Mengetahui dan mampu menjelaskan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh MSDM             Manusia merupakan bagian vita l bagi kelangsungan dan keberhasilan sebuah organisasi. Manusia layaknya bahan bakar menjadi sumber energi bagi berjalannya suatu organisasi guna mencapai tujuan organisasi. Seperti pepatah : dibalik setiap mahakarya yang indah pasti terdapat seniman hebat.             Meskipun dunia kerja saat ini sudah mulai diotomatisasi, dulunya pekerjaan dikerjakan